Paus Serukan Kaum Muda Perangi Perdagangan Manusia
Kaum muda harus menjadi “misionaris martabat manusia” untuk memerangi perdagangan manusia dan segala bentuk eksploitasi, kata Paus Fransiskus.
Pesan Paus untuk Hari Doa dan Kesadaran Internasional Menentang Perdagangan Manusia, yang diperingati pada 8 Februari, ditujukan kepada kaum muda. Dia mendorong mereka untuk membangun rasa martabat mereka sendiri dan peduli terhadap martabat setiap orang yang mereka temui.
“Perdagangan manusia menodai martabat. Eksploitasi dan penaklukan membatasi kebebasan dan mengubah orang menjadi objek untuk digunakan dan dibuang,” katanya dalam pesannya.
“Sayangnya, perdagangan manusia ke tingkat yang mengkhawatirkan, mempengaruhi terutama para migran, wanita dan anak-anak, orang muda seperti Anda, orang yang penuh mimpi dan keinginan untuk hidup bermartabat.”
Untuk pertama kalinya sejak hari doa ditetapkan oleh Paus Fransiskus tahun 2015, perwakilan orang muda dari organisasi anti-perdagangan manusia di seluruh dunia berkumpul di Roma untuk berpartisipasi dalam sesi pelatihan tentang cara mencegah perdagangan manusia dengan lebih baik.
Talitha Kum, sebuah jaringan payung dari organisasi anti-perdagangan manusia yang dipimpin oleh para suster, mengadakan pelatihan tersebut.
Sebanyak 15 perwakilan kaum muda berusia 18 hingga 35 tahun berpartisipasi dalam doa ekumenis di Roma pada 6 Februari, serta ziarah doa pada 8 Februari dengan peserta dari 50 negara dan semua benua.
Salah satu perwakilan, Genc Gjoci, 29, mengatakan perdagangan telah menjadi masalah serius bagi mereka yang meninggalkan negara asalnya Albania untuk berimigrasi terutama ke Inggris.
“Banyak orang meninggalkan Albania, dan itu mengarah pada pertanyaan: Berapa banyak dari mereka yang pergi bebas? Berapa banyak yang aman dan tidak akan jatuh ke tangan seseorang yang membohongi mereka?” katanya kepada Catholic News Service pada 8 Februari.
“Mereka pergi tanpa profesi apa pun, tanpa mengetahui bahasa lain, sehingga lebih mudah orang menjadi korban.”
Gjoci mengatakan organisasi yang dia wakili di Albania, Yayasan Mary Ward Loreto, terutama bekerja dengan kaum muda di sekolah untuk mendidik mereka tentang cara mengenali risiko. Mereka mengajari kaum muda untuk mengenali tanda-tanda orang yang diperdagangkan dan mengidentifikasi taktik yang mungkin digunakan oleh pelaku perdagangan untuk memikat orang ke dalam situasi eksploitatif.
“Orang-orang yang lebih banyak mendapat informasi lebih kuat dan lebih bisa menolak diperdagangkan,” katanya.
“Kami tidak bisa memberitahu mereka untuk tidak pergi, tapi kami bisa memberi tahu mereka tentang cara meninggalkan (Albania) dengan aman.”
Samuele Paolucci, 19, menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di sebuah rumah yang dioperasikan oleh Yayasan Paus Johanes XXIII di Lourdes, Prancis, yang berupaya mengintegrasikan orang-orang yang terpinggirkan ke dalam masyarakat.
Dia mengatakan baru setelah dia jauh lebih tua dia menyadari banyak tamu yang ditampung keluarganya adalah korban perdagangan manusia.
“Menghabiskan waktu dengan orang-orang ini memungkinkan Anda untuk merenungkan situasi mereka, dan begitu Anda mengetahui kebenarannya, Anda tidak dapat duduk dan tidak melakukan apa-apa,” katanya kepada CNS.
“Anda juga belajar bahwa Anda harus berusaha mengembangkan martabat Anda sendiri setiap hari untuk membantu mereka, karena Anda mungkin berpikir Anda tidak sanggup atau tidak layak, tetapi tidak. Setiap orang dapat membantu dan membuat perbedaan.”
Suster Abby Avelino, MM, koordinator Talitha Kum internasional, mengatakan bahwa mendidik orang muda adalah prioritas dalam memerangi perdagangan karena orang muda itu sendiri seringkali menjadi target para pelaku perdagangan manusia.
Sementara organisasi tersebut telah membawa orang-orang muda ke Roma karena alasan itu, Suster Avelino mengatakan kepada CNS bahwa kesadaran tentang perdagangan manusia yang sering tersembunyi adalah penting di mana pun seseorang berada.
Untuk memerangi perdagangan, katanya, “kesadaran sederhana sangat penting, Anda tidak perlu pergi ke mana pun.”
Sumber: Pope calls on young people to fight trafficking promote dignity
https://indonesia.ucanews.com/2023/02/10/paus-serukan-kaum-muda-perangi-perdagangan-manusia/