Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Dalam rangka memperingati Hari Internasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Jaringan Aksi Bersama Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak akan mengadakan serangkaian acara kampanye bersama selama 16 hari mulai tanggal 25 November sampai dengan tanggal 10 Desember 2021.
 
Untuk mengawali rangkaian kampanye tersebut, pada hari Kamis tanggal 25 November 2021 pukul 17.00 WIB, diadakan acara pembukaan berupa Doa Bersama Lintas Agama yang diadakan secara online melalui zoom dan disiarkan juga secara langsung melalui Youtube Hidup TV.
 

 

Jaringan ini terdiri dari beberapa organisasi, yang merupakan organisasi penelitian serta juga organisasi pendampingan terhadap anak dan perempuan korban kekerasan, di antaranya: Pelayanan Gembala Baik Untuk Anak dan Perempuan, Institut Kapal Perempuan, Sahabat Insan, Single Mother Community, MILAP (Mitra Layanan Anak dan Perempuan), Talithakum Indonesia Jaringan Jakarta, Wahana Visi, Mitra ImaDei, Lembaga Daya Dharma (LDD-KAJ), CREST dan Yayasan Terang Anak Indonesia. Bersama mereka akan bergerak sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing 

Dalam acara ini, Romo Ignatius Ismartono, SJ dari Sahabat Insan menyampaikan Doa sebagai berikut:

 

Allah yang Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Kasih dan Maha Rahim, terimalah ucapan puji syukur dan dengarkanlah doa permohonan yang baru saja dihaturkan pada-Mu oleh saudara-saudari kami: Bapak Ustads Achmat Hilmi, Bhikuni Sammodana, Ibu Christya Klaf, Bapak Ws Martin, Ibu Dewi Kunthi, Ibu Ni Nyoman Sugi Widhiastini. 

Kami mengesah dan mengaduh kepada-Mu, karena perempuan ciptaan-Mu dijadikan korban kekerasan karena mereka perempuan: ketika masih janin, diaborsi, ketika berangkat menjadi remaja, dimutilasi, ketika sudah mulai mampu bekerja, dijadikan barang dagangan, ketika mulai masuk ke dalam kehidupan bermasyarakat mereka dicap sebagai makluk lemah, dipinggirkan dan kemudian dikorbankan. 

Kami mohon lekas akhirilah penindasan ini. Kami mohon agar mulai dari diri kami sendiri, mulai dari lingkungan terdekat kami, kami semakin mampu untuk menciptakan suasana, budaya, iklim pergaulan, undang-undang dan peraturan-peraturan yang menghargai manusia, siapa pun mereka itu. 

Semoga kami semakin mampu untuk bekerjasama untuk memperbaiki dunia ini, sehingga semakin menjadi tempat yang semakin pantas untuk dihuni oleh ciptaan-Mu: manusia, termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan, serta alam dengan segala isinya.  Adalah kemuliaan bagi-Mu bila manusia ciptaan-Mu ini hidup sesuai dengan martabatnya. 

Demikianlah permohonan kami bersama. Kabulkanlah doa kami, sehingga akhirnya kami semakin mampu memenuhi ajakan untuk memuji-Mu: "Laudate dominum, omnes gentes/Laudate eum omnes populi/ Quoniam confrmata est super nos, misericordia eius/Et veritas domini/manet in aeternum" (Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya - Bdk. Mazmur 117.)

 

 

Doa yang disampaikan oleh Romo I. Ismartono, SJ ini sekaligus menjadi Doa Penutup jadi rangkaian doa yang dipanjatkan oleh seluruh pemuka agama untuk menentang Aksi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. 

Kampanye ini dilanjutkan dengan berbagai aksi yang akan dilaksanakan setiap hari sampai tanggal 11 Desember mendatang.