Penjemputan Jenazah ke-18

15 Juli 2020
Kabar duka kembali berhembus di Nusa Tenggara Timur. Jenazah PMI atas nama YD yang dikirim dari Kuala Lumpur, Malaysia tiba di Jakarta, Indonesia pada Selasa (14/07/2020). Jenazah tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang pada Rabu siang (15/07/2020). YD merupakan jenazah ke-18 yang aku jemput di tahun ini. Entah sampai pada angka berapa saat di penghujung tahun nanti.
“Jen, nanti Pak Stef minta kamu untuk buat video saat peti di masukkan ke mobil,” ujar Suster Laurentina PI sebelum naik ke atas motor.
“Baik suster,” ujarku mengendarai si sepeda motor merah yang selalu setia menemani penjemputan jenazah di Kargo. Ketika tiba di Kargo, Aku melihat petugas BP2PMI, Kakak Decky dari Rumah Harapan, Mama Pendeta Emmy Sehartian dan dan keluarga YD yang menanti.
Setelah memarkirkan motor dengan sempurna, aku segera menghampiri Pak Stef.
“Jadi Jen, sebentar beta minta tolong untuk buat video saat proses penarikan peti. Durasi sonde usah panjang-panjang, yang penting ambil saat momen yang tepat,” ujarnya menjelaskan.
Aku berusaha mendengarkan dengan seksama penjelasan Pak Stef dan memperhatikan video yang di putarkan.
“Kira-kira pengambilan videonya kayak begini,” ujarnya memastikan bahwa aku mengerti maksudnya.
![]() |
Jenazah YD tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang dan disambut dalam doa dengan mengenakan APD |
Video penarikan peti sampai pengantaran jenazah diperlukan sebagai pelaporan di kantor pusat. Menunggu jenazah tiba, aku segera mendekati keluarga YD dan dari mereka, aku mendapatkan informasi tentang YD yang memutuskan merantau sejak Juni 2018 lalu. Demi mencari nafkah, ia rela meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak di Dusun Welajeo, RT 010 RW 005, Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Di Malaysia, ia bekerja sebagai supir truk Lori Hantu.
Pukul 13.08 WITA, peti jenazah akhirnya tiba di kargo. Aku cekatan mengabadikan momen pemindahan jenazah dari kereta kargo ke mobil jenazah BP2PMI dalam bentuk video. Setelah itu, aku bergegas ke Pelabuhan Bolok tanpa mengikuti doa penyambutan jenazah karena harus mengambil video saat mobil jenazah BP2PMI memasuki pelabuhan hingga masuk ke dalam kapal.
Meskipun aku sudah melaju dengan kecepatan tinggi, dan bahkan aku sudah pergi lebih dahulu, namun aku tetap tidak bisa mengalahkan laju mobil BP2PMI yang kendarai oleh Pak Stef.
Setelah membayar uang parkir dan memarkirkan sepeda motor, aku segera berlari menuju dermaga sementara mobil jenazah masih mengantri untuk memasuki area dermaga. Kami masih menunggu sekitar satu jam di dermaga karena KMP Sirung baru saja bersandar.
![]() |
Jenazah YD tiba di KMP Sirung, Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) |
Suster Laurentina PI berlutut di samping peti, jemarinya membelai peti berbalut kain putih yang bagian bawahnya sudah koyak, lalu memanjatkan doa didalam hatinya. Aku juga melakukan hal yang sama, membelai peti dan berdoa satu kali Bapa Kami dan tiga kali Doa Salam Maria. Segala urusan selesai, keluarga masih menjaga peti saat kami berpamitan pulang.Setelah pintu kapal dibuka, kami diizinkan untuk masuk. Pak Stef segera melajukan mobil jenazah masuk ke dalam kapal. Pihak kapal memberikan tiga buah matras sebagai alas peti, bersama dengan keluarga yang ikut mengantarkan jenazah YD ke dalam kapal. Peti segera dikeluarkan dari mobil dan dibaringkan di atas matras.
Semoga arwah saudara YD diterima di sisi Bapa dan keluarga yang ditinggalkan mendapat rahmat penghiburan, kekuatan dan ketabahan dari Allah Bapa Surgawi. Hari ini, satu jenazah putera NTT yang merantau di Malaysia berhasil tiba di tanah air dan akan segera tiba di rumah duka.
Semoga semua proses pemulangan berjalan dengan baik karena Rahmat dan kasih Allah Bapa. Semoga Allah tetap melimpahi seluruh berkat penghiburan dan harapan bagi keluarga yang berduka dan YD bisa beristirahat dalam kerahiman Allah Bapa. Amin.