Mari Bantu Suster Kargo
Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meninggal di negara penempatan dan dipulangkan ke tanah air mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Sahabat Insan sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 secara berturut-turut, terdapat peningkatan pemulangan jenazah di Kargo Bandara El Tari Kupang, NTT yang signifikan, antara lain ; 64 jenazah, 104 jenazah dan 119 jenazah. Berdasarkan pemberitaan secara nasional yang dirangkum dari awal tahun 2019 hingga 27 Januari 2020 terdapat 293 jenazah pekerja migran yang kehilangan nyawa di negara penempatan. (DATA SAHABAT INSAN)
Namun, ketika jenazah PMI tiba di tanah air, keluarga kesulitan untuk mengangkut peti dari Kargo Bandara ke daerah asal. Tidak jarang pihak keluarga jenazah PMI yang sebagian besar berasal dari kalangan masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah terpaksa merogoh kocek yang dalam bahkan berhutang untuk menyewa ambulans atau angkutan lain guna menghantar hingga ke daerah asal jenazah dan dikuburkan ke persemayaman terakhir. Ibarat pepatah "Sudah jatuh tertimpa tangga pula".
Beranjak dari permasalahan itu, Suster Laurentina, PI yang melakukan Pelayanan Kargo bersama dengan kaum religius dan aktivis Anti Human Trafficking NTT lainnya tergerak membantu memfasilitasi pemulangan jenazah melalui pengadaan ambulans secara gratis. Rencananya, mobil ambulans akan dipergunakan untuk menghantar jenazah PMI dari Kargo Bandara ke RSUD, pelabuhan atau bahkan hingga peristirahatan terakhir secara lebih manusiawi tanpa memberatkan keluarga.
Melalui pelayanan ini, para pelayan kargo yang bekerja atas nama Cinta Kasih ingin membuka mata dan hati setiap insan bahwa jenazah PMI yang terbungkus dalam kotak persegi panjang dan disatukan dengan barang penumpang atau digerek dalam kereta kargo bukan benda mati. Bentuk pelayanan ini merupakan salah satu cara memanusiakan manusia dan menyadarkan bahwa jenazah PMI yang kembali ke tanah air dalam kondisi apapun merupakan makhluk ciptaan Allah yang secitra dengan-Nya dan layak diperlakukan secara manusiawi melalui sambutan doa dan dimakamkan secara layak.
Bantu Suster Kargo di Kitabisa.com
Oleh karena itu, setiap jenazah perlu disambut dalam doa sebagai sarana penghiburan, peneguhan dan penguatan kepada keluarga yang berduka. Bentuk penguatan dan penghiburan akan lebih terasa nyata jika manfaatnya bisa dirasakan lebih sungguh dalam meringankan penderitaan keluarga sesuai kebutuhan mereka. Maka, melalui pemanfaatan teknologi komunikasi yang diharapkan mampu menjangkau seluruh wilayah nusantara, Suster Laurentina, PI ingin mengetuk setiap hati demi menggalang dana melalui kita bisa.com. Cara ini diharapkan dapat menggugah setiap insan (tanpa memandang SARA) untuk berpartisipasi menyisihkan sepersekian rupiahnya guna membantu meringankan duka keluarga jenazah PMI. Halaman donasi dapat diakses di link berikut : KITABISA.COM. Semoga melalui partisipasi dan keterlibatan kita dalam meringankan beban saudara-saudari yang berduka sebagai salah satu wujud konkret dari pernyataan senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa dan bernegara dan ambil bagian dari penderitaan yang sedang terjadi.